Sunday, May 25, 2014

Membaca Buku Vs Surfing Internet

Pernah suatu kali, aku mengajak teman untuk cari-cari buku di Gramedia. Ya, meskipun bukan merupakan penggila baca, sejak SMA gramedia merupakan tempat yang cukup sering ku datangi, meski untuk membaca gratis... :-D


 Teman ku ini cukup kaget saat ku ajak ke mall, tujuan ku justru malah ke gramedia, mungkin dia kira aku akan menjumpai cewek atau berbelanja kali ya. Lebih kaget lagi dia melihat begitu banyak buku disitu. Aku cukup tergelitik dengan pernyataannya

“Ngapai orang ini disini? Bukannya sekarang udah canggih, skrg kan dari hape (handphone) sudah bisa, tinggal ngetik di google, kita bisa tau semua, tak perlu capek2 buka buku”

Aku hanya tersenyum, begitu poloskah dia, atau memang sekarang sudah seperti itu.
Bagiku, pernyataan temanku yang bahkan tidak lulus SMA ini ku pikir cukup wajar. Saat sekarang ini, setiap orang bisa dengan mudah mendapatkan informasi, berita terkini bahkan berita di waktu yang sudah lama, hanya dengan telepon genggam yang terhubung jaringan internet. Tapi tau kah, ternyata anak-anak sekolah atau bahkan anak kuliah juga berpikir hal yang sama, meski tak sama persis.

Dewasa ini, internet sudah “mewabah” sampai ke pelosok desa terpencil sekalipun. Bisa diakses dari computer dan handphone berbagai jenis. Asalkan ada sinyal, pasti bisa untuk internetan. Apalagi beberapa waktu lalu pemerintah genjar melakukan kampanye internet untuk desa. Tapi sayang, pemanfaatan internet itu masih belum serta merta meningkatkan kualitas masyarakat itu sendiri, atau bahkan yang terjadi justru dekadensi moral.


Loh kenapa bisa?

Penyebab nya tak lain, karena pemanfaatan internet tersebut tidak tepat sasaran. Misalnya saja, sebagian besar internet dimanfaatkan untuk penggunaan jejaring sosial dan game, atau yang lebih parah adalah akses penipuan yang luar biasa dan situs porno.

Facebook dan twitter, merupakan jejaring sosial atau sosial media yang cukup banyak diakses oleh masyrakat. Bahkan di masyrakat pedesaan, mungkin yang mereka tau hanya Facebook dari internet itu sendiri. Dewasa ini berkembang pula yang lain, seperti Path, Hangout, instagram dan lain sebagai nya.

Tak bisa dipungkiri sosial media ini begitu menyedot perhatian banyak orang, sebenarnya banyak sekali hal-hal positif dari adanya sosial media ini, tapi tidak sedikit pula yang menimbulkan efek negatif. Ibarat pisau, Sosial media tergantung bagaimana orang yang menggunakannya.

Melalui sosial media, orang bisa bertukar informasi begitu cepat, saking cepat nya, sampai-sampai kita bisa tidak tau yang mana informasi yang benar dan mana yang salah. Dampak dari cepat nya informasi dan berita yang tersebar, membuat banyak orang tak membutuhkan lagi Koran sebagai salah satu pusat informasi yang bisa dibaca dan disimpan dan dibaca lagi diwaktu yang akan datang.

Selain sosial media, search engine atau mesin pencari merupakan yang paling banyak diakses, google dan yahoo adalah yang terpopuler diantara nya, khusus nya di Indonesia. Kita bisa mencari tau “apa saja” dari mesin pencari ini, mulai dari harga rumah, info kerja,rumus matematika, bahkan tugas kuliah dan mungkin juga informasi tentang karya akhir.


Yup, saat ini, orang-orang bisa mencari tugas kuliah atau pr sekolah. Ya, kadang kita bisa menemukan sumber pelajaran yang cukup banyak dari surfing di internet ketimbang yang kita dapat di dalam kelas, bahkan jauh lebih banyak. Bahkan, tidak sedikit guru ataupun dosen, sengaja memberikan tugas yang diambil dari internet. Sebenarnya tidak masalah dan sangat berguna sekali. Tapi yang menjadi masalah adalah, ketika internet dijadikan satu-satu nya bank informasi yang kita ambil.

Sumber di internet hendak nya dijadikan perbandingan atau semacam tambahan, bukan dijadikan rujukan resmi, jika harus, hendaknya merupakan website resmi ataupun e-book dan isinya bisa dipertanggung jawabkan. Harus nya sebagai pelajar, buku tetaplah referensi resmi. Karena apa yang ada di internet itu, biasa nya merupakan hasil saduran dari apa yang ada di buku.

Tapi, semakin jauh, ada indikasi dimana buku tradisional akan berevolusi menjadi buku elektronik, lebih jauh lagi pastinya akan ada vendor-vendor yang akan menciptakan hal itu, dan kebiasaan masyarakat dalam membaca buku pun akan berubah. Tetapi tetap saja, meskipun dalam bentuk e-book, jika berkaitan dengan keilmuan isinya merupakan hasil dari riset dan bisa dipertanggung jawabkan dan tentu bisa dijadikan refrensi.
Membaca buku penting, tapi surfing di internet juga tetap harus. Mungkin lebih bagus lagi, sehingga kita bisa mendapatkan informasi yang lebih cepat dan lebih banyak. Jika kita mengetahui suatu informasi yang menarik, kita juga bisa membagikannya melalui internet. Hal itu juga bisa membantu orang lain jika misalkan informasi yang kita punya juga dibutuhkan orang lain.



Kita sebaiknya bijak memanfaatkan internet dan tetap membudayakan membaca buku. Keduanya sama saling terkait. Jangan sampai internet yang sangat positif ini justru jadi perusak diri kita. Jangan sampai hp yang dipakai justru lebih cerdas dari pengguna nya. Jadi, membaca buku atau surfing di internet sama baik nya

No comments:

Post a Comment