Friday, May 30, 2014

Connect With Other

Hello, Everybody, thanks to visit my blog again.

I want to tell about something, something we get from new way to connect with other.



Now, facebook has became inseverable from lifestyle of mostly people who connected with internet.
By facebook, many people become connected each other, it could be someone meet his/her old friend by this, make a new friendship with someone who is not known. Black skin white skin, Asian or American, good people and bad people, you can make friendship.

And I always interest to make a new friendship with other people from other country. I do it, beside to know other world, I can exercise and improve my English. I got friends from some countries and different language. Sometimes I chat with friend who can’t speak English, but I try to use google translator for other language. But Sometimes I use it to English also.. hehehe… I’ve friends from cross continent. But one thing I know, some friends from Europe and Mid East never talk in English, they so much appreciate their language, or they feel no necessary to learn English (world) language or they won’t to talk with stranger, whatever the reason, that’s their business.

Among which always greet and chat with me, there’re from Morocco, Maldives, USA, Holland, Columbia, and Czech. It will always found something difficult to start a conversation, because we are different, different native language, culture, religion, and age. Sometimes, after greeting, we don’t know what  topic to tell. Sometimes, we get an interesting topic to talk about something accidentally. After that we can talk many topics, from simple topic until world news.

R. Denson, is my friend from New York, USA. He’s a writer for one of famous media online. I think he always interest with Asia. He posted something about Islam, care with acid attack in South Asia, and others. From Him, I know not all American hate Muslim, we always caught up with prejudices. Make a new friendship from others, we can straighten prejudice. 

My other friend, P. Košek, He’s from Czech, Eastern Europe. Than others, I always chat with him. Just so you know, I often use google translator to ensure if I doubt. He still study at school, He’s younger than me. We talk many topics, about valentine, and why it became something controversy in Muslim people. He said that, valentine is Europe culture, but not like now. Now, Valentine become a commercial by American people.


“many people hate this holiday (valentine’s day), because its commercial thing and it came from USA, valentine was roman priest, but Americans celebrate it,” 

So I asked,“is it culture from old rome..?”
He said “yeah, but Romans didn’t celebrate it. its something like halloween..we don’t celebrate it too, its American holiday, so... but we have "day of spirits". it has nothing to do with parties or something...families visits graves of their family and they put on grave candle or flower, its day for remind our ancestors”

Prague, Capital of Czech

From him, I get the answer from native European about valentine’s day. Also, about veil (Jilbab or hijab in Islam) for woman, he saw my post on facebook about veil in Russia, and he translated because my post in Bahasa.

He said that “wearing veils on head is old fashion in Europe our grandmums wore it to hide their white hair and they didn’t need to make hairdressing its old women fashion...in Czech R. you can still see it especially in villages”.

So I explained that veil one of controversial in many region of Islamic country and becomes problem in Europe, especially in France. As we know, France is very secular country, and banned religion symbols at school and government area, including veil. Whereas in Islam, Woman has to wear veil to keep her.

But He explained that its forbidden in schools or somewhere, where are rules for behavior, in their culture is not decently wearing caps, hats or something somewhere it shows any respect to other person, so this is reason.

He said “i am very tolerant,  but we have another culture, so people  from other countries must count with it, that’s hard for them (Muslim women).  if I have this habit, i wouldn’t move to Europe country, where I know, that’s not allowed”
Muslimah in College
 
Muslim Woman reject ban of veil in England
This is one of original opinion from European about veil (hijab). So, I know what’s in their mind about Muslim, and what should Muslim do so that they understand and accept different thing.
Like Hanum Rais said in her book, that as Muslim we should be agent of mercy. We should play a role in world peace, rather than as a vandal atmosphere.

In another time, I and Košek talk about food, I gave him some photos about Indonesian menu, but he said that in his town, no one Asian food. He wants try eat insect fried, maybe he looked at Thailand film about that… hahaha.. I will never to eat that, I tell him.

He always asked me “you can’t drink alcohol, right?” . So, I tell him “I can’t drink alcohol and pork”

He intends me something from Czech, maybe foodstuff or something. But he is not sure, whether it can arrive safely or not. But, maybe I will send him something to him, but I still think, what is the appropriate representation of Indonesia. Any suggestion?

I like making a new friendship which can give something different, we are not just, say hello, and forget it. By internet we can make a connection with other people in another place in the world.
 
Children World Peace
Especially for myself, I have no family in Batam, but I get friends like brother and sister in Batam from internet. They from my hometown too,  and they become my new family here, I can feel right at home, although I’m so far from my family. So, use internet for good thing, and more better if it gives you improvement for your life.

Thanks.

Sunday, May 25, 2014

Membaca Buku Vs Surfing Internet

Pernah suatu kali, aku mengajak teman untuk cari-cari buku di Gramedia. Ya, meskipun bukan merupakan penggila baca, sejak SMA gramedia merupakan tempat yang cukup sering ku datangi, meski untuk membaca gratis... :-D


 Teman ku ini cukup kaget saat ku ajak ke mall, tujuan ku justru malah ke gramedia, mungkin dia kira aku akan menjumpai cewek atau berbelanja kali ya. Lebih kaget lagi dia melihat begitu banyak buku disitu. Aku cukup tergelitik dengan pernyataannya

“Ngapai orang ini disini? Bukannya sekarang udah canggih, skrg kan dari hape (handphone) sudah bisa, tinggal ngetik di google, kita bisa tau semua, tak perlu capek2 buka buku”

Aku hanya tersenyum, begitu poloskah dia, atau memang sekarang sudah seperti itu.
Bagiku, pernyataan temanku yang bahkan tidak lulus SMA ini ku pikir cukup wajar. Saat sekarang ini, setiap orang bisa dengan mudah mendapatkan informasi, berita terkini bahkan berita di waktu yang sudah lama, hanya dengan telepon genggam yang terhubung jaringan internet. Tapi tau kah, ternyata anak-anak sekolah atau bahkan anak kuliah juga berpikir hal yang sama, meski tak sama persis.

Dewasa ini, internet sudah “mewabah” sampai ke pelosok desa terpencil sekalipun. Bisa diakses dari computer dan handphone berbagai jenis. Asalkan ada sinyal, pasti bisa untuk internetan. Apalagi beberapa waktu lalu pemerintah genjar melakukan kampanye internet untuk desa. Tapi sayang, pemanfaatan internet itu masih belum serta merta meningkatkan kualitas masyarakat itu sendiri, atau bahkan yang terjadi justru dekadensi moral.


Loh kenapa bisa?

Penyebab nya tak lain, karena pemanfaatan internet tersebut tidak tepat sasaran. Misalnya saja, sebagian besar internet dimanfaatkan untuk penggunaan jejaring sosial dan game, atau yang lebih parah adalah akses penipuan yang luar biasa dan situs porno.

Facebook dan twitter, merupakan jejaring sosial atau sosial media yang cukup banyak diakses oleh masyrakat. Bahkan di masyrakat pedesaan, mungkin yang mereka tau hanya Facebook dari internet itu sendiri. Dewasa ini berkembang pula yang lain, seperti Path, Hangout, instagram dan lain sebagai nya.

Tak bisa dipungkiri sosial media ini begitu menyedot perhatian banyak orang, sebenarnya banyak sekali hal-hal positif dari adanya sosial media ini, tapi tidak sedikit pula yang menimbulkan efek negatif. Ibarat pisau, Sosial media tergantung bagaimana orang yang menggunakannya.

Melalui sosial media, orang bisa bertukar informasi begitu cepat, saking cepat nya, sampai-sampai kita bisa tidak tau yang mana informasi yang benar dan mana yang salah. Dampak dari cepat nya informasi dan berita yang tersebar, membuat banyak orang tak membutuhkan lagi Koran sebagai salah satu pusat informasi yang bisa dibaca dan disimpan dan dibaca lagi diwaktu yang akan datang.

Selain sosial media, search engine atau mesin pencari merupakan yang paling banyak diakses, google dan yahoo adalah yang terpopuler diantara nya, khusus nya di Indonesia. Kita bisa mencari tau “apa saja” dari mesin pencari ini, mulai dari harga rumah, info kerja,rumus matematika, bahkan tugas kuliah dan mungkin juga informasi tentang karya akhir.


Yup, saat ini, orang-orang bisa mencari tugas kuliah atau pr sekolah. Ya, kadang kita bisa menemukan sumber pelajaran yang cukup banyak dari surfing di internet ketimbang yang kita dapat di dalam kelas, bahkan jauh lebih banyak. Bahkan, tidak sedikit guru ataupun dosen, sengaja memberikan tugas yang diambil dari internet. Sebenarnya tidak masalah dan sangat berguna sekali. Tapi yang menjadi masalah adalah, ketika internet dijadikan satu-satu nya bank informasi yang kita ambil.

Sumber di internet hendak nya dijadikan perbandingan atau semacam tambahan, bukan dijadikan rujukan resmi, jika harus, hendaknya merupakan website resmi ataupun e-book dan isinya bisa dipertanggung jawabkan. Harus nya sebagai pelajar, buku tetaplah referensi resmi. Karena apa yang ada di internet itu, biasa nya merupakan hasil saduran dari apa yang ada di buku.

Tapi, semakin jauh, ada indikasi dimana buku tradisional akan berevolusi menjadi buku elektronik, lebih jauh lagi pastinya akan ada vendor-vendor yang akan menciptakan hal itu, dan kebiasaan masyarakat dalam membaca buku pun akan berubah. Tetapi tetap saja, meskipun dalam bentuk e-book, jika berkaitan dengan keilmuan isinya merupakan hasil dari riset dan bisa dipertanggung jawabkan dan tentu bisa dijadikan refrensi.
Membaca buku penting, tapi surfing di internet juga tetap harus. Mungkin lebih bagus lagi, sehingga kita bisa mendapatkan informasi yang lebih cepat dan lebih banyak. Jika kita mengetahui suatu informasi yang menarik, kita juga bisa membagikannya melalui internet. Hal itu juga bisa membantu orang lain jika misalkan informasi yang kita punya juga dibutuhkan orang lain.



Kita sebaiknya bijak memanfaatkan internet dan tetap membudayakan membaca buku. Keduanya sama saling terkait. Jangan sampai internet yang sangat positif ini justru jadi perusak diri kita. Jangan sampai hp yang dipakai justru lebih cerdas dari pengguna nya. Jadi, membaca buku atau surfing di internet sama baik nya

Hujan Memberi Rahmat

Hujan, kadang selalu dijadikan alasan yang sangat pas di berbagai kesempatan, telat datang dalam janji, telat datang ke sekolah maupun kantor, bahkan bisa dijadikan alasan untuk tidak datang sholat Jum'at ke mesjid. Apalagi bagi orang Indonesia kebanyakan, hujan bisa dijadikan pembenaran untuk berbagai hal yang tidak bisa dilakukan.
Saat Hujan Di Kantor Oceaneering Batam

Di negara tropis seperti Indonesia, hujan bisa terjadi disepanjang tahun, tak peduli itu apakah musim kemarau apalagi musim penghujan, meskipun musim kemarau hujan tetap bisa turun meski dalam intensitas yang sedikit sekali, itu sebabnya dalam sejarahnya wilayah nusantara ini merupakan penghasil bahan-bahan pokok yang dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan. Tapi tetap saja ada beberapa tempat yang mengalami musim kemarau yang sangat kering sampai mematikan pertanian, dan ada pula beberapa tempat yang mengalami hujan terus menerus sepanjang tahun.

Hujan bisa menjadi sesuatu yang sangat dinantikan dan dirindukan tapi bisa pula menjadi sesuatu yang menakutkan dan angker. Bagi daerah-daerah yang sudah lama mengalami kegersangan datangnya hujan adalah suatu yang dirindukan, bahkan ada beberapa budaya yang melaukan sesembahan dan sesajian agar hujan dapat turun, tetapi dalam Islam tetap ada kog cara untuk meminta hujan yang dilakukan dengan sholat berjamaah, jadi tidak perlu melakukan hal-hal sesembahan, tapi tidak dipungkiri, beberapa kebudayaan tetap melakukan ritual sesajian meminta hujan.

Tapi dibeberapa tempat, contohnya saja Jakarta, hujan bisa menjadi sesuatu yang menakutkan. Hujan dalam intensitas yang tinggi bisa mengakibatkan kebanjiran, banjir bandang, yang merusak baik rumah, ladang pertanian, bahkan jatuh korban jiwa. Jakarta adalah salah satu contoh kota yang saat ini hampir setiap tahun mengalami banjir bandang akibat hujan, meskipun kepala pemerintah Ibukota Indonesia ini sudah silih berganti, tetap saja tidak ada yang memberikan jawaban pasti dalam menanggulangi banjir di pusat pemerintahan Indonesia ini.

Bahkan kabarnya aura setelah hujan itu berdampak sangat baik di alam, rerumputan dan pepohonan yang setelah hujan memberikan energi sangat positif. Secara psikologis, seseorang kadang membangkitkan kenangan-kenangan masa lalu saat hujan turun, ini bisa dilihat dari banyak lagu, puisi, film dan karya sastra terkait hujan. Anak-anak pun biasanya selalu bergembira bila hujan turun, entah energi dari mana yang menarik anak-anak itu untuk mandi ditengah hujan.
Hujan bisa menjadi sesuatu yang romantis

Apapun yang diakibatkannya, hujan merupakan rahmat, menyejukkan alam, dan mengurangi dampak polusi udara, sudah sepantas nya kita berucap syukur saat turunnya hujan, dan berdoa agar hujan tersebut tak menjadi bencana.
Dan hari ini, Batam hujan lagi....

Saturday, May 24, 2014

RAGU

Wahhh... pagi ini kesal banget, begitu masuk ke ruangan, sudah ada dua orang asing bersama dua rekan kerja ku. Orang Asing itu, Marco asal Macedonia (Eropa Timur) dan asal Filipina.

Yup, Sudah beberapa hari ini ada training di kantor ku yang diikuti oleh beberapa orang dan diantara nya orang asing itu. Kepada teman yang menjadi mentor mereka, aku menyampaikan keinginan untuk bisa mengobrol dengan mereka sekaligus mengasah kemampuan berbahasa Inggris ku, ya, sangat kebetulan sekali ada orang asing yang training di sini. Karena akan sulit jika ingin mengobrol santai dengan bos-bos bule diluar perihal pekerjaan, apalagi bos di kantor menggunakan aksen Scottish yang sulit dipahami (sebenarnya karena bahasa Inggris ku yang kurang sehingga kurang memahami, hehehe).

Tapi pagi ini aku kesal sekali, setiba nya diruangan, aku jadi kaget melihat mereka, dan hanya “hello” yang ku ucapkan dan menyapa rekan kerja ku saja. Aku lantas duduk di meja ku, dan mengeluarkan perangkat kerja ku, aku hanya melihat mereka, dan merasa bingung harus memulai dari mana untuk berkenalan dengan mereka. Padahal aku tau, ini lah saat yang tepat untuk mengobrol dengan mereka.

Sesaat ku masih ragu tuk memulai, teman kerja ku yang lain, tiba-tiba saja masuk dan mengoceh tentang pekerjaan yang bagi ku tak terlalu penting amat di pagi hari begini, ku tau dia masuk biar bisa ngobrol dengan bule Eropa Timur ini. Tapi yang terjadi dua orang asing ini Nampak tak nyaman dan mengajak temannya untuk keluar...

Yaaaaahhhhh....

Teman ku, yang merupakan mentor training mereka, bilang, “tapi katanya mau ngobrol, mau latihan bahasa Inggris”
Aku Cuma bisa, kesal sama diri ku sendiri, yang tiba-tiba blank atau lebih tepat nya terlalu ragu.
Ku kejar keluar kantor, mereka sudah tidak ada, lagian kalau ku tunggu, jadwal training mereka sudah akan dimulai...
Mudah-mudahan ada kesempatan lagi.

Tak apa-apa, yang penting tetap harus memulai hari dengan bahagia dan harus belajar untuk lebih berani dalam bersikap. Hidup adalah pembelajaran, dan belajar dengan melakukan, learning by doing

Friday, May 23, 2014

BERUBAH

Sejenak sebelum memulai pekerjaan di kantor, tiba-tiba saja aku teringin menulis sesuatu, yah, hitung2 mencoba berkreasi meski saat ini sebenarnya ku tidak mood. Yup tidak mood, entah kenapa belakangan ini kondisi hati dan pikiran ku selalu tidak mood, ku berharap di sore hari, ingin sholat tepat waktu di mesjid, tidur lebih cepat agar bias bangun lebih awal sebelum subuh, memulai hari dengan semangat... tapi ada saja hal-hal yang membuat keinginan itu terhambat, terhambat oleh sesuatu yang sebenar nya tidak baik, tidak saja tak baik untuk diri ku, tapi bs saja tak baik untuk orang lain juga, terhambat oleh kebiasaan buruk, ya, kebiasaan buruk.

Kebiasaan buruk ini menjangkiti ku seperti parasit di tubuhku, menempel dipikiran dan hati ku, seakan parasit ini mengendalikan perbuatan ku, awalnya membuatku merasa nyaman dan asik, tapi alih-alih memberikan nilai dalam hidupku, justru menimbulkan permasalahan-permasalahan seakan virus dan kanker yang menjangkiti tubuh ku.

Tiba2 saja, tadi nya aku ingin tidur lebih awal, terkondisikan seakan, tak perlu hari ini, esok saja, bermainlah sebentar lg, nonton tv lah beberapa menit saja, yang awal ny beberapa menit menjadi berjam-jam hingga bias hampir pagi. Akhir nya tidur ku tak lelap bangun pun tak enak dipagi hari, kerja pun tak semangat.

Kebiasaan buruk yang bagaikan parasit ini menciptakan kecanduan dalam hati ku, jika saja ku tak lakukan, akupun serasa terkena penyakit sawan, aku merasa tak nyaman dan taka man, serasa ada yang kurang, padahal jika aku bertahan bbrp menit atau beberapa jam saja untuk tak melakukan kebiasaan buruk itu, justru ada perasaan nyaman dalam jiwa ku, hidup ku terasa lebih aman, dan tidur ku pun bisa lebih damai, tapi itu lah, kebiasaan buruk ini seperti candu, membuat mu merasa ingin terus melakukan meski kau tau itu tak baik.

Setiap kali pula, dalam diri ku, mengatakan, aku harus berhenti, ini tak bisa terus menerus, aku harus kuat, aku ingin berubah, tapi seketika itu pula parasit itu terus menggerogoti jiwa ku, seakan virus itu sudah menyebar ke seleruh pembuluh darah otak dan hati ku, tak memberikan akal jernih ku tuk sekedar menimbang dan menilai, layak tidak nya.

Ku tau, ini lah akibat, dari ku yang selalu menunda, menunda tuk berbuat hal yang baik, menunda untuk berbuat hal yang lebih berguna, menunda tuk menjadi lebih baik. Parasit ini terus saja mengendalikan pikiran ku, bahwa umurku masih lebih panjang dari yang kuduga, bahwa waktu lebih lama dari yang kusangka, bahwa kesempatan lebih banyak dari yang ku bayangkan. Meski ku tau itu semua ilusi. Ilusi yang jelas kebenarannya adalah kebalikannya.

Parasit ini Membunuhku, Ku ingin berubah, tolonglah.......


Ku ingin berubah, ku ingin membunuh parasit yang menjangkiti ku ini, sebelum bilangan umurku bertambah dari saat ini, sebelum keriput menjajahi kulit tubuhku, sebelum putih merubah rambut ku.
Ku ingin berubah, agar hidup ku lebih bernilai, agar ku dapat berkontribusi pada lingkungan ku, agar orang tua ku tak sedih saat senja mewarnai hari nya. Agar Tuhan tak berpaling pada ku.


Pagi ini, ku melakukan perubahan, ku ingin setiap pagi nya, bisa menulis sesuatu. Ku mulai dari saat ini. Tapi jika esok hari tak ada satupun tulisan dariku, memang parasit itu begitu kuat pada tubuhku, tapi setidak nya aku masih harus terus berusaha.