Saturday, May 24, 2014

RAGU

Wahhh... pagi ini kesal banget, begitu masuk ke ruangan, sudah ada dua orang asing bersama dua rekan kerja ku. Orang Asing itu, Marco asal Macedonia (Eropa Timur) dan asal Filipina.

Yup, Sudah beberapa hari ini ada training di kantor ku yang diikuti oleh beberapa orang dan diantara nya orang asing itu. Kepada teman yang menjadi mentor mereka, aku menyampaikan keinginan untuk bisa mengobrol dengan mereka sekaligus mengasah kemampuan berbahasa Inggris ku, ya, sangat kebetulan sekali ada orang asing yang training di sini. Karena akan sulit jika ingin mengobrol santai dengan bos-bos bule diluar perihal pekerjaan, apalagi bos di kantor menggunakan aksen Scottish yang sulit dipahami (sebenarnya karena bahasa Inggris ku yang kurang sehingga kurang memahami, hehehe).

Tapi pagi ini aku kesal sekali, setiba nya diruangan, aku jadi kaget melihat mereka, dan hanya “hello” yang ku ucapkan dan menyapa rekan kerja ku saja. Aku lantas duduk di meja ku, dan mengeluarkan perangkat kerja ku, aku hanya melihat mereka, dan merasa bingung harus memulai dari mana untuk berkenalan dengan mereka. Padahal aku tau, ini lah saat yang tepat untuk mengobrol dengan mereka.

Sesaat ku masih ragu tuk memulai, teman kerja ku yang lain, tiba-tiba saja masuk dan mengoceh tentang pekerjaan yang bagi ku tak terlalu penting amat di pagi hari begini, ku tau dia masuk biar bisa ngobrol dengan bule Eropa Timur ini. Tapi yang terjadi dua orang asing ini Nampak tak nyaman dan mengajak temannya untuk keluar...

Yaaaaahhhhh....

Teman ku, yang merupakan mentor training mereka, bilang, “tapi katanya mau ngobrol, mau latihan bahasa Inggris”
Aku Cuma bisa, kesal sama diri ku sendiri, yang tiba-tiba blank atau lebih tepat nya terlalu ragu.
Ku kejar keluar kantor, mereka sudah tidak ada, lagian kalau ku tunggu, jadwal training mereka sudah akan dimulai...
Mudah-mudahan ada kesempatan lagi.

Tak apa-apa, yang penting tetap harus memulai hari dengan bahagia dan harus belajar untuk lebih berani dalam bersikap. Hidup adalah pembelajaran, dan belajar dengan melakukan, learning by doing

Friday, May 23, 2014

BERUBAH

Sejenak sebelum memulai pekerjaan di kantor, tiba-tiba saja aku teringin menulis sesuatu, yah, hitung2 mencoba berkreasi meski saat ini sebenarnya ku tidak mood. Yup tidak mood, entah kenapa belakangan ini kondisi hati dan pikiran ku selalu tidak mood, ku berharap di sore hari, ingin sholat tepat waktu di mesjid, tidur lebih cepat agar bias bangun lebih awal sebelum subuh, memulai hari dengan semangat... tapi ada saja hal-hal yang membuat keinginan itu terhambat, terhambat oleh sesuatu yang sebenar nya tidak baik, tidak saja tak baik untuk diri ku, tapi bs saja tak baik untuk orang lain juga, terhambat oleh kebiasaan buruk, ya, kebiasaan buruk.

Kebiasaan buruk ini menjangkiti ku seperti parasit di tubuhku, menempel dipikiran dan hati ku, seakan parasit ini mengendalikan perbuatan ku, awalnya membuatku merasa nyaman dan asik, tapi alih-alih memberikan nilai dalam hidupku, justru menimbulkan permasalahan-permasalahan seakan virus dan kanker yang menjangkiti tubuh ku.

Tiba2 saja, tadi nya aku ingin tidur lebih awal, terkondisikan seakan, tak perlu hari ini, esok saja, bermainlah sebentar lg, nonton tv lah beberapa menit saja, yang awal ny beberapa menit menjadi berjam-jam hingga bias hampir pagi. Akhir nya tidur ku tak lelap bangun pun tak enak dipagi hari, kerja pun tak semangat.

Kebiasaan buruk yang bagaikan parasit ini menciptakan kecanduan dalam hati ku, jika saja ku tak lakukan, akupun serasa terkena penyakit sawan, aku merasa tak nyaman dan taka man, serasa ada yang kurang, padahal jika aku bertahan bbrp menit atau beberapa jam saja untuk tak melakukan kebiasaan buruk itu, justru ada perasaan nyaman dalam jiwa ku, hidup ku terasa lebih aman, dan tidur ku pun bisa lebih damai, tapi itu lah, kebiasaan buruk ini seperti candu, membuat mu merasa ingin terus melakukan meski kau tau itu tak baik.

Setiap kali pula, dalam diri ku, mengatakan, aku harus berhenti, ini tak bisa terus menerus, aku harus kuat, aku ingin berubah, tapi seketika itu pula parasit itu terus menggerogoti jiwa ku, seakan virus itu sudah menyebar ke seleruh pembuluh darah otak dan hati ku, tak memberikan akal jernih ku tuk sekedar menimbang dan menilai, layak tidak nya.

Ku tau, ini lah akibat, dari ku yang selalu menunda, menunda tuk berbuat hal yang baik, menunda untuk berbuat hal yang lebih berguna, menunda tuk menjadi lebih baik. Parasit ini terus saja mengendalikan pikiran ku, bahwa umurku masih lebih panjang dari yang kuduga, bahwa waktu lebih lama dari yang kusangka, bahwa kesempatan lebih banyak dari yang ku bayangkan. Meski ku tau itu semua ilusi. Ilusi yang jelas kebenarannya adalah kebalikannya.

Parasit ini Membunuhku, Ku ingin berubah, tolonglah.......


Ku ingin berubah, ku ingin membunuh parasit yang menjangkiti ku ini, sebelum bilangan umurku bertambah dari saat ini, sebelum keriput menjajahi kulit tubuhku, sebelum putih merubah rambut ku.
Ku ingin berubah, agar hidup ku lebih bernilai, agar ku dapat berkontribusi pada lingkungan ku, agar orang tua ku tak sedih saat senja mewarnai hari nya. Agar Tuhan tak berpaling pada ku.


Pagi ini, ku melakukan perubahan, ku ingin setiap pagi nya, bisa menulis sesuatu. Ku mulai dari saat ini. Tapi jika esok hari tak ada satupun tulisan dariku, memang parasit itu begitu kuat pada tubuhku, tapi setidak nya aku masih harus terus berusaha.